Operasi Paralel Generator
Operasi Paralel Generator | IMROEE - Dengan semakin bertambah beban, ada kencendrungan semakin bertambahnya satuan pembangkitan (generator) seperti diesel, yang berarti kapasitas dari generator yang telah dioperasikan secara paralel untuk memikul beban juga bertambah. Agar beban dapat dipikul secara merata, maka diperlukan interkoneksi antara generator dengan sistem kelistrikan yang ada.
Operasi Paralel Generator Sistem daya interkoneksi dimana beberapa generator Arus Bolak-Balik (AC) pada suatu unit pembangkit yang akan dioperasikan secara bersamaan untuk memikul beban memerlukan sinkronisasi yang tepat, tujuannya untuk kestabilan suatu sistem. Generator yang akan diparalelkan bisa disinkronisasi secara manual maupun otomatis.
Syarat-syarat melakukan sinkronisasi pada generator/Operasi Paralel Generator:
1. Harga sesaat untuk ggl kedua alternator harus sama besar, dan bertentangan arah. Atau harga tegangan efektif terminal alternator harus sama besar dan bertetangan arah dengan harga efektif tegangan jala-jala.
2. Frekuensi kedua alternator atau frekuensi alternator dengan jala-jala harus sama.
3. Fasa kedua alternator harus sama dan bertentangan setiap saat.
4. Urutan fasa kedua alternator harus sama.
Misalkan suatu generator G akan diparalelkan dengan jala-jala. Mula-mula G diputar oleh penggerak mula mendekati putaran sinkronnya, lalu penguatan If diatur hingga tegangan terminal generator tersebut sama dengan tegangan jala-jala. Untuk mendekati frekuensi dan urutan fasa kedua tegangan (generator dan jala-jala) digunakan alat pendeteksi yang dalam gambar menggunakan lampu sinkronoskop. Benar tidakya hubungan paralel tadi, dapat dilihat dari lampu tersebut.
Jika rangkaian untuk paralel itu benar (urutan fasa sama), Lampu L1, L2, dan L3 akan hidup-mati dengan frekuensi fL – fG cycle. Sehingga apabila 3 lampu sedang tidak berkedip berarti fL = fG atau frekuensi tegangan generator dan jala-jala sudah sama.
Untuk mengetahui bahwa fasa kedua tegangan (generator dan jala-jala) sama dapat dilihat dari lampu L1, L2, dan L3 untuk hubungan seperti pada gambar Sikronisasi Generator dengan Jala-jala, L1 akan mati dan L2 dan L2, L3 akan menyala sama terang. Frekuensi tegangan generator diatur oleh penggerak mula sedangkan besar tegangan diatur oleh penguatan medan.
Jika rangkaian untuk paralel itu salah (urutan fasa tidak sama), lampu L1, L2, dan L3 akan hidup mati bergantian dengan frekuensi (fL + fG) cycle. Dalam hal ini dua buah fasa (sebarang) pada terminal generator harus kita pertukarkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Urutan fasa yang belum sama dan Urutan fasa yang sudah sama.
R, S, dan T adalah urutan fasa tegangan jala-jala, sedangkan U, V, dan W adalah urutan fasa tegangan generator. Jika urutan kedua fasa sistem tegangan sama, lampu L1, L2, dan L3 akan mati bergantian dengan frekuensi fL – fG cycle. Saat memparalelkan adalah pada keadaan L1 mati sedangkan sedangkan L2, dan L3 menyala sama terang, dan keadaan ini berlangsung agak lama (yang berarti fL - fG sudah sangat dekat atau benar-benar sama). Dalam keadaan ini, posisi semua fasa sistem tegangan jala-jala berimpit dengan semua fasa sistem tegangan generator.
L1 : Mendapat tegangan VRU = 0 (lampu mati) karena R berimpit dengan U (VRU = VOR – VUO).
L2 : Mendapat tegangan VTS ≠ 0 (lampu hidup); VWS = VWO – VSO = VWO = VSO
L3: Mendapat tegangan VTV ≠ 0 (lampu hidup); VTV = VTO – VVO = VTO = VVO
Peralatan sinkronisasi generator:
1. Selektor program sinkron
Setelah memilih program sinkron untuk menentukan program yang dikehendaki untuk penyinkronan generator dan sumber listrik lain. Secara manual ataupun secara otomatis.
2. Alternator control
Alternator control adalah untuk mengetahui tegangan antara fasa dengan netral. Bila kita ingin mengetahui tegangan salah satu fasa, maka selector (pemilih) kearah fasa yang dimaksud. Hal ini dalam operasi perlu untuk pengecekan untuk menghindari perbedaan tegangan yang jauh berbeda tiap fasa.
3. Differential frequency
Differential frequency berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan putaran motor atau frekuensi generator. Bila kita akan menaikkan putaran motor atau frekuensi maka regulator kita putar ke kanan (kanan anda). Bila kita akan menurunkan kecepatan atau frekuensi (Hz) maka regulator kita putar ke kiri.
4. Differential Voltage
Diffensial Voltage berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan generator. Untuk menaikkan tegangan generator kita putar ke kanan, dan sebaliknya bila menurunkan tegangan kita putar ke kiri.
5. Synchronizer
Bila jarum synchronizer berputar ke kiri, maka tegangan atau frekuensi jaringan lebih besar dari generator. Sebaliknya bila jarum synchronizer berputar ke kanan maka tegangan atau frekuensi generator lebih besar dari jaringan. Dan bila jarum synchronizer berhenti tepat ditengah maka tegangan sama dengan jaringan atau sumber listrik yang diparalel.
Operasi Paralel Generator Sistem daya interkoneksi dimana beberapa generator Arus Bolak-Balik (AC) pada suatu unit pembangkit yang akan dioperasikan secara bersamaan untuk memikul beban memerlukan sinkronisasi yang tepat, tujuannya untuk kestabilan suatu sistem. Generator yang akan diparalelkan bisa disinkronisasi secara manual maupun otomatis.
Syarat-syarat melakukan sinkronisasi pada generator/Operasi Paralel Generator:
1. Harga sesaat untuk ggl kedua alternator harus sama besar, dan bertentangan arah. Atau harga tegangan efektif terminal alternator harus sama besar dan bertetangan arah dengan harga efektif tegangan jala-jala.
2. Frekuensi kedua alternator atau frekuensi alternator dengan jala-jala harus sama.
3. Fasa kedua alternator harus sama dan bertentangan setiap saat.
4. Urutan fasa kedua alternator harus sama.
Operasi paralel generator dengan lampu sinkronoskop |
Jika rangkaian untuk paralel itu benar (urutan fasa sama), Lampu L1, L2, dan L3 akan hidup-mati dengan frekuensi fL – fG cycle. Sehingga apabila 3 lampu sedang tidak berkedip berarti fL = fG atau frekuensi tegangan generator dan jala-jala sudah sama.
Untuk mengetahui bahwa fasa kedua tegangan (generator dan jala-jala) sama dapat dilihat dari lampu L1, L2, dan L3 untuk hubungan seperti pada gambar Sikronisasi Generator dengan Jala-jala, L1 akan mati dan L2 dan L2, L3 akan menyala sama terang. Frekuensi tegangan generator diatur oleh penggerak mula sedangkan besar tegangan diatur oleh penguatan medan.
Sikronisasi Generator dengan Jala-jala |
Urutan fasa yang belum sama |
Urutan fasa yang sudah sama |
L1 : Mendapat tegangan VRU = 0 (lampu mati) karena R berimpit dengan U (VRU = VOR – VUO).
L2 : Mendapat tegangan VTS ≠ 0 (lampu hidup); VWS = VWO – VSO = VWO = VSO
L3: Mendapat tegangan VTV ≠ 0 (lampu hidup); VTV = VTO – VVO = VTO = VVO
Peralatan sinkronisasi generator:
1. Selektor program sinkron
Setelah memilih program sinkron untuk menentukan program yang dikehendaki untuk penyinkronan generator dan sumber listrik lain. Secara manual ataupun secara otomatis.
2. Alternator control
Alternator control adalah untuk mengetahui tegangan antara fasa dengan netral. Bila kita ingin mengetahui tegangan salah satu fasa, maka selector (pemilih) kearah fasa yang dimaksud. Hal ini dalam operasi perlu untuk pengecekan untuk menghindari perbedaan tegangan yang jauh berbeda tiap fasa.
3. Differential frequency
Differential frequency |
4. Differential Voltage
Differential Voltage |
5. Synchronizer
Synchronizer |
Post a Comment